Halaman

Sabtu, 19 Mei 2012

Bendung Gerak Rentang


BAB I
PENDAHULUAN

Seperti yang kita ketahui, mata kuliah bidang studi keairan merupakan suatu kajian bidang studi yang abstrak. Di kampus, mahasiswa hanya menerima teori-teori dan gambaran secara umum mengenai objek yang dipelajari tanpa melihat kondisi langsung di lapangan. Maka dari itu diperlukan suatu Kunjungan Studi Lapangan agar mahasiswa tidak hanya membayangkan, melainkan melihat secara langsung objek yang dipelajari.
Kunjungan studi lapangan merupakan suatu kegiatan observasi dan penelitian secara langsung mengenai objek yang kita teliti. Pada kegiatan kali ini mahasiswa diajak berkeliling mengunjungi berbagai tipe bendung yang berada di wilayah sekitar Majalengka dan Indramayu.
Berikut ini merupakan laporan hasil studi lapangan yang telah dilaksanakan sebelumnya.

 
 
BAB II
HASIL STUDI LAPANGAN

2.1 Pengertian Bendung
Bendung adalah bangunan melintang sungai yang berfungsi untuk meninggikan muka air sungai agar bisa disadap. Bendung merupakan salah satu bagian dari bangunan utama.
Bangunan Utama adalah bangunan air (hydraulic structure) yang terdiri dari bagian-bagian: bendung (weir structure), bangunan pengelak (diversion structure), bangunan pengambilan (intake structure), bangunan pembilas (flushing structure) dan bangunan kantong lumpur (sediment trap structure).
Fungsi utama dari bangunan utama/bendung adalah untuk meninggikan elevasi muka air dari sungai yang dibendung sehingga air bisa disadap dan dialirkan ke saluran lewat bangunan pengambilan (intake structure).

2.2             Macam-macam Bendung
2.2.1 Bendung tetap (fixed weir, uncontrolled weir)
Bendung tetap adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya tidak dapat diubah, sehingga muka air di hulu bendung tidak dapat diatur sesuai yang dikehendaki. Pada bendung tetap, elevasi muka air di hulu bendung berubah sesuai dengan debit sungai yang sedang melimpas (muka air tidak bisa diatur naik ataupun turun).
Bendung tetap biasanya dibangun pada daerah hulu sungai. Pada daerah hulu sungai kebanyakan tebing-tebing sungai relative lebih curam dari pada di daerah hilir. Pada saat kondisi banjir, maka elevasi muka air di bendung tetap (fixed weir) yang dibangun di daerah hulu tidak meluber kemana-mana (tidak membanjiri daerah yang luas) karena terkurung oleh tebing-tebingya yang curam.

2.2.2        Bendung gerak/bendung berpintu  (gated weir, barrage)
Bendung gerak adalah jenis bendung yang tinggi pembendungannya dapat diubah sesuai dengan yang dikehendaki.
Bendung gerak merupakan suatu bangunan yang terdiri dari tubuh bendung dengan ambang tetap yang rendah dilengkapi dengan pintu-pintu yang dapat digerakkan secara vertical maupun radial. Tipe bendung ini mempunyai fungsi ganda yakni mangatur tinggi muka air di hulu bendung kaitannya dengan muka air banjr, dan meninggikan muka air sungai, kaitannya dengan penyadapan air untuk berbagai keperluan.
Pada bendung gerak, elevasi muka air di hulu bendung dapat dikendalikan naik atau turun sesuai yang dikehendaki dengan membuka atau menutup pintu air (gate). Bendung gerak biasanya dibangun pada daerah hilir sungai atau muara. Pada daerah hilir sungai atau muara sungai kebanyakan tebing-tebing sungai relative lebih landai atau datar dari pada di daerah hilir. Pada saat kondisi banjir, maka elevasi muka air sisi hulu bendung gerak yang dibangun di daerah hilir bisa diturunkan dengan membuka pintu-pintu air (gate) sehingga air tidak meluber kemana-mana (tidak membanjiri daerah yang luas) karena air akan mengalir lewat pintu yang telah terbuka kea rah hilir (downstream).
Operasional bendung gerak di lapangan dilakukan dengan membuka pintu seluruhnya pada saat banjir besar, serta membuka pintu sebagian pada saat banjir sedang dan kecil. Pintu ditutup pada saat keadaan normal untuk kepentingan penyadapan air.
Tipe bendung gerak hanya dibedakan dari bentuk pintu-pintunya antara lain:
a)      Pintu geser atau sorong banyak digunakan untuk lebar dan tinggi bukaan yang kecil dan sedang. Diupayakan pintu tidak terlalu berat karena akan memerlukan perlatan angkat yang lebih besar dan mahal. Sebaiknya pintu cukup ringan tetapi memiliki kekakuan yang tinggi sehingga apabila diangkat tidak mudah bergetar karena gaya dinamis aliran air.
b)      Pintu radial memiliki daun pintu berbentuk busur dengan lengan pintu yang sendinya tertanam pada tembok sayap atau pular. Konstruksi seperti ini dimaksudkan agar daun pintu lebih ringan untuk diangkat dengan menggunakan kabel atau rantai.

2.3 Bendung Gerak Rentang
            Pada awalnya Bendung Rentang adalah Bangunan buatan Belanda yang dibangun pada tahun 1911 dan beroperasi dari tahun 1916 – 1981. Lokasi Bendung Rentang sendiri terletak di Dusun Rentang, Desa Panyingkiran, Kecamatan Jatitujuh, Kabupaten Majalengka, Propinsi Jawa Barat. Mulai beroperasi sejak tahun 1982, berada di sungai Cimanuk dengan luas DPS 6950 km2 meliputi sebagian wilayah Kabupaten Garut, Sumedang dan Majalengka. Posisi Bendung Rentang yang sekarang lebih ke hulu dari bendung Rentang lama buatan pemerintah Belanda.


Bendung Gerak Rentang

Pemilihan tipe bendung ( bendung tetap ataupun bendung gerak) didasarkan pada pengaruh air balik akibat pembendungan (back water). Jika pengaruh air balik akibat pembendungan tersebut berdampak pada daerah yang luas maka bendung gerak (bendung berpintu) merupakan pilihan yang tepat.
Karena letak kota Majalengka sendiri yang merupakan dataran rendah dan mendekati pesisir pantai, maka pemilihan konstruksi bendung gerak merupakan pilihan tepat. Seperti yang kita ketahui, bendung gerak biasanya di bangun di muara sungai, dengan topografi yang relative landai atau datar.
Dari sekian banyak anak Sungai Cimanuk, yang mempunyai pengaruh besar terhadap debit Bendung Rentang adalah Sungai Cipeles dan Sungai Cipelang di Kabupaten Sumedang dan Sungai Cilutung di Kabupaten Majalengka.
Bendung Rentang merupakan Bendung gerak yang dilengkapi dengan pintu-pintu radial pada intake dan spillway dan pintu ganda beroda (double fixed whell gate) pada sluiceway. Bendung ini juga dilengkapi dengan balok-balok sekat (stop log).

 
Pintu Radial

Pintu ganda
 

Balok sekat


Bendung Rentang mengairi daerah persawahan seluas ± 87.788 Ha melalui dua saluran induk :
·          saluran induk kiri (Cipelang) : 35.744 Ha
·          saluran induk kanan (Sindopraja): 52.047 Ha.

Berdasarkan luas wilayah per Kabupaten, maka luas layanan Bendung Rentang adalah :
·          Kabupaten Majalengka seluas 571 Ha
·          Kabupaten Indramayu seluas 66.320 Ha,
·          Kabupaten Cirebon seluas 20.897 Ha.

2.4 Data Teknis Bendung Rentang
Bendung Rentang terdiri dari Bangunan Utama dan Saluran Induk dengan data teknis sebagai berikut:

A. Bendung Utama
± Panjang mercu bendung : 94,10 m
± Ketinggian mercu bendung : Spillway El +19,00
: Sluiceway El +17,00
± Lebar bendung : 27,00 m
± Panjang kolam penenang : 24,00 m
± Ketinggian maksimum : El. 23,50 m
± Debit rencana : 1.500 m3/det
± Pintu radial untuk spillway : 10,00 m(w) x 4,925 m(h) 6 set
± Pintu fixed wheel ganda : daun pintu atas (4set)
(pintu ganda beroda) 5,00 m(w) x 4,60 m(h)
daun pintu bawah (4set)
5,00 m(w) x 2,50 m(h)

B. Saluran Induk Sindupraja
± Intake
Kapasitas maksimum : 79,40 m3/det
Lebar : 4 x 7,20 m
Ketinggian ambang : El. 20,80
± Kantong lumpur
Panjang : 310,00 m
Lebar dasar : 60,00 m
Kemiringan dasar : S = 0,007
± Lebar saluran penguras : 27,30 m
± Bangunan terjun pengatur
Lebar : 20,60 m
Tinggi terjunan : 5,90 m
Ketinggian mercu : El 20,90
± Pintu radial intake : 7,20 m(w) x 3,00 m(h) 4 set
± Pintu fixed wheel untuk penguras : 6,00 m(w) x 1,70 m(h) 4 set
(pintu beroda)

C. Saluran Induk Cipelang
± Intake
Kapasitas maksimum : 62,20 m3/det
Lebar : 4 x 5,50 m
Ketinggian ambang : El. 20,50
± Kantong lumpur
Panjang : 420,00 m
Lebar dasar : 39,00 m
Kemiringan dasar : S = 0,007
± Lebar saluran penguras : 23,30 m
± Bangunan terjun pengatur
Lebar : 15,60 m
Tinggi terjunan : 5,40 m
Ketinggian mercu : El 20,90
± Pintu radial intake : 5,50 m(w) x 3,30 m(h) 4 set
± Pintu fixed wheel untuk penguras : 5,00 m(w) x 2,30 m(h) 4 set

2.5 Pengoperasian Pintu Bendung Rentang
Terdapat tiga macam cara dalam pengoperasian pintu di Bendung Rentang yakni:

A.    Pengoperasian Pintu Otomatis
Pada pengoperasian pintu otomatis, buka tutup pintu dilakukan langsung dengan program yagn dikontrol oleh kumputer. Inputnya berupa tinggi muka air yang ada di bendung. Dengan pengopersian ini secara otomatis pintu diatur sendiri berapa bukaanya untuk tiap intake yang ada.
Pengoperasian seperti ini lebih mudah dan membutuhkan tenaga operasi yang lebih sedikit. Hanya pada saat ini kendala yang dihadapi adalah system pengoperasian otomatis sering terkena petir hingga tidak dapat dioperasikan lagi. Maka pengopersaian pintu dilakukan dengan system semi otomatis.

B.     Pengoperasian pintu semi otomatis
Pada pengoperasian pintu semi otomatis, buka tutup pintu menggunakan mesin hidrolik yang dikendalikan melalui tombol pengatur yang ada di control house. Hanya saja bedanya dengan pengaturan otomatis, besarnya bukaan pintu masih harus membaca tabel yang ada secara manual oleh petugas sehingga tidak secara otomatis diatur.
Tombol pengatur yang ada berupa tombol naik tombol turun dan tombol stop. Pengaturan oleh petugas disesuaikan dengan debit air yang ada dan kebutuhan di masing-masing Saluran Induk. Pada saat ini pengopersian pintu bendung Rentang menggunakan ystem semi otomatis.

C.     Pengoperasian pintu semi manual
Pada pengoperasian pintu secara manual, maka buka tutup pintu dilakukan semuanya dilakukan secara manual menggunakan tenaga manusia. Biasanya untuk membuka dan menutup satu pintu dibutuhkan waktu sampai berjam-jam dan juga dibutuhkan petugas operasi yang banyak.



KESIMPULAN

Bendung Gerak Rentang merupakan salah satu konstruksi bangunan air yang megah. Fungsi bendung Gerak Rentang itu sendiri yaitu untuk mengalirkan air sungai kepada saluran-saluran induk yang nantinya akan disalurkan melalui bangunan bagi untuk mengairi sawah yang ada di sekitarnya. Tugas kita selain dengan memahami konstruksi yang ada, juga merawat Bendung Gerak tersebut agar fungsinya tetap terjaga sehingga ketersediaan airnya tetap stabil dan kelestarian agraris disekitarnya dapat terlindungi.
 


Daftar Pustaka